4 Tips Ajari Babysitter Tangani Anak Tantrum dengan Benar

4 Tips Ajari Babysitter Tangani Anak Tantrum dengan Benar

anak tantrum

Anak tantrum dan cara menghadapinya bukan hal mudah—apalagi bagi babysitter yang baru pertama kali bekerja dengan anak kecil. Kadang reaksi mereka malah memperburuk situasi, entah karena panik, marah, atau bingung harus berbuat apa. Padahal, anak yang tantrum tidak butuh dimarahi, tapi dipahami.

Di sinilah peran orang tua penting: bukan hanya memilih babysitter yang sabar, tapi juga mengajari babysitter menangani tantrum dengan cara yang benar, agar anak tetap merasa aman dan suasana rumah tetap kondusif.

Jelaskan Pola dan Pemicu Anak Tantrum Sejak Awal

Setiap anak punya pemicu tantrum yang berbeda. Ada yang marah karena lapar, ngantuk, atau merasa diabaikan. Jangan biarkan babysitter menebak-nebak. Ceritakan secara detail: kapan anak biasanya mulai rewel, tanda-tanda awalnya, dan hal apa yang bisa menenangkannya.

Buat daftar sederhana berisi pola perilaku anak di jam-jam tertentu. Dengan begitu, babysitter bisa lebih siap menghadapi tantrum dan menghindari situasi yang berpotensi memicu ledakan emosi kecil si buah hati.

Latih Babysitter Menggunakan Teknik Calm Approach

Kunci menghadapi anak tantrum adalah ketenangan. Orang tua bisa mengajari babysitter teknik “pause and breathe” — berhenti sejenak dan tarik napas sebelum bereaksi. Lalu, arahkan untuk berbicara dengan suara lembut tanpa menyalahkan anak.

Kamu juga bisa buat simulasi kecil di rumah. Misalnya, pura-pura anak sedang menangis keras lalu minta babysitter menenangkannya dengan cara yang sudah disepakati. Cara ini sederhana tapi efektif untuk membangun kebiasaan responsif, bukan reaktif.

Gunakan Pendekatan Emosi, Bukan Ancaman atau Hadiah Berlebihan

Banyak babysitter yang memilih jalan pintas: mengancam atau membujuk dengan iming-iming mainan. Padahal ini justru membuat anak semakin sulit dikendalikan. Ajari babysitter untuk fokus pada regulasi emosi anak, bukan perilaku kasarnya.

Misalnya, minta babysitter duduk sejajar dengan anak, lalu katakan dengan tenang, “Kakak tahu kamu marah, tapi ayo kita bicara pelan-pelan.” Pendekatan ini membantu anak belajar mengenali emosinya, bukan sekadar menghentikan tangis sementara.

Bangun Evaluasi Rutin bersama Babysitter

Setelah satu minggu bekerja, luangkan waktu 10–15 menit untuk berdiskusi: bagaimana reaksi babysitter saat anak tantrum, apa yang berhasil, dan apa yang tidak. Cara ini bukan hanya membangun komunikasi, tapi juga melatih babysitter untuk terus berkembang.

Jika perlu, berikan video edukasi atau ikutkan babysitter dalam kelas pelatihan pengasuhan anak profesional, seperti yang disediakan oleh School of ART Cicana, agar ia lebih siap menghadapi berbagai situasi emosional anak.

Babysitter Hebat Lahir dari Bimbingan yang Tepat

Babysitter tidak langsung bisa memahami karakter anak hanya dari pengalaman sebelumnya. Mereka perlu arahan, empati, dan latihan nyata dari orang tua. Dengan komunikasi terbuka dan edukasi yang tepat, babysitter bisa menjadi partner pengasuhan yang andal, bukan sekadar penjaga anak.

Untuk pelatihan lengkap tentang cara menghadapi anak tantrum dan pengasuhan profesional, kunjungi School of ART Cicana atau ikuti Instagram @cicana.co untuk tips dan panduan terbaru tentang dunia babysitter dan asisten rumah tangga.