Transformasi Pemberdayaan ART yang Lebih Baik, Langkah Cicana dalam Diskusi Internasional Bersama Oxfam

Di tengah meningkatnya kebutuhan tenaga kerja domestik di Asia, isu pemberdayaan asisten rumah tangga (ART) menjadi sorotan penting dalam diskusi global. Indonesia, dengan jumlah pekerja rumah tangga yang besar, terus berupaya memperjuangkan regulasi, perlindungan, dan pengakuan profesi ini. Dalam rangka itu, Cicana Indonesia hadir sebagai pelopor transformasi layanan ART berbasis digital, sekaligus berpartisipasi aktif dalam diskusi internasional bersama Oxfam di Bangladesh.
Keterlibatan Cicana bukan sekadar partisipasi, tetapi wujud nyata dari komitmen untuk membawa transformasi mendalam dalam sektor layanan kerja perawatan melalui digitalisasi, inovasi pelatihan, dan penguatan regulasi.
Mengapa Isu Pekerja Rumah Tangga Menjadi Agenda Internasional
Menurut data Oxfam, di Bangladesh terdapat 1,3 juta pekerja rumah tangga dengan mayoritas perempuan, yang masih menghadapi upah rendah, diskriminasi, hingga minimnya perlindungan hukum. Situasi ini tidak berbeda jauh dengan realitas di banyak negara Asia, termasuk Indonesia, di mana pekerja rumah tangga belum sepenuhnya diakui sebagai profesi formal.
Di sinilah peran program Care Connect—inisiatif yang didukung Pemerintah Kanada dan dijalankan oleh Yayasan Penabulu di Indonesia. Program ini menekankan pada pengakuan, redistribusi, dan pengurangan beban kerja perawatan yang tak berbayar, sekaligus memberikan penghargaan terhadap kerja perawatan berbayar.
Cicana hadir sebagai salah satu best practice dari Indonesia yang dibagikan dalam forum internasional ini, khususnya dalam hal pendigitalan proses perekrutan, peningkatan keterampilan ART, serta perlindungan tenaga kerja melalui sistem yang transparan dan akuntabel.
Cicana: Dari Konvensional Menuju Platform Digital
Sejak berdiri pada 2019, Cicana telah melalui transformasi besar. Awalnya bergerak dalam layanan konvensional penempatan ART, namun pada tahun 2021 Cicana melompat ke platform digital untuk memperluas jangkauan dan menjawab kebutuhan keluarga modern.
Beberapa pencapaian penting Cicana antara lain:
- 5000+ pelanggan yang telah mempercayakan layanan Cicana di seluruh Indonesia.
- Sekolah ART yang resmi diluncurkan tahun 2024, melatih lebih dari 4000 ART dengan sertifikasi resmi.
- Sertifikasi nasional tahun 2025, memastikan standar kualitas dan kepercayaan publik terhadap layanan yang diberikan.
Digitalisasi memungkinkan setiap proses mulai dari pendaftaran, verifikasi, wawancara, hingga penempatan dilakukan secara online, tanpa biaya tersembunyi, tanpa penahanan dokumen, dan sepenuhnya transparan.
Inovasi Perekrutan dan Pelatihan Berbasis Teknologi
Cicana mengembangkan sistem rekrutmen berbasis digital yang terintegrasi dengan berbagai lapisan pemeriksaan dan pelatihan:
- Background Checking & Filtering – memastikan identitas dan latar belakang kandidat jelas dan terverifikasi.
- Wawancara Verifikasi & BEI Interview – menilai kompetensi, keterampilan, dan perilaku secara objektif.
- Listing Transparan di Website & Aplikasi – kandidat tersedia bagi calon majikan dengan akses terbuka.
- Wawancara Majikan dan Pekerja – tatap muka langsung atau virtual untuk memastikan kecocokan.
- Medical Check-up, Training, dan Adaptasi – memastikan kesiapan tenaga kerja sebelum penempatan.
Selain itu, School of ART hadir sebagai platform e-learning yang mengajarkan keterampilan penting seperti:
- Housekeeping & Beberes
- Cooking dengan Chef Profesional
- Childcare & Babysitting
- Attitude, Etika, dan Service Excellence
Inisiatif ini menjadikan Cicana pionir dalam membangun ekosistem pelatihan berkelanjutan bagi pekerja rumah tangga di Indonesia.
Tantangan dan Realitas di Lapangan
Meski inovasi sudah berjalan, masih ada tantangan besar yang dihadapi sektor ini, antara lain:
- Stigma Sosial: Pekerjaan ART masih dianggap berstatus rendah dan kurang dihargai.
- Kualitas & Kompetensi Tenaga Kerja: Minimnya akses pelatihan membuat standar kompetensi belum merata.
- Kesenjangan Regulasi: Belum adanya standar jelas mengenai upah, jam kerja, dan hak perlindungan hukum.
Melalui forum bersama Oxfam, tantangan ini tidak hanya dibahas sebagai masalah lokal, tetapi juga sebagai isu global yang perlu penanganan lintas negara.
Regulasi dan Perlindungan: Fondasi untuk Perubahan
Cicana menekankan pentingnya regulasi dalam melindungi pekerja rumah tangga. Dua regulasi utama yang menjadi acuan adalah:
- Permenaker RI No. 2 Tahun 2015
- Mengatur hubungan kerja antara ART dan majikan.
- Menetapkan kewajiban perjanjian tertulis, hak atas lingkungan kerja aman, jam kerja, upah, serta kebebasan beribadah.
- Permenaker RI No. 18 Tahun 2024
- Memberikan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia, termasuk ART yang bekerja di luar negeri.
- Mengatur kontrak tertulis, asuransi kesehatan, jaminan sosial, hingga mekanisme penyelesaian sengketa.
Dengan mematuhi regulasi ini, Cicana memastikan bahwa setiap proses perekrutan legal, transparan, dan akuntabel.
Kolaborasi Internasional: Indonesia dan Bangladesh dalam Satu Gerakan
Diskusi internasional yang melibatkan Cicana, Oxfam, Penabulu Foundation, serta pemangku kepentingan dari Bangladesh membuka peluang pertukaran praktik terbaik dalam memperjuangkan hak-hak pekerja rumah tangga.
Tujuan besar dari pertemuan ini adalah:
- Mengidentifikasi praktik terbaik di Indonesia yang bisa diadopsi Bangladesh.
- Mempelajari intervensi yang dapat direplikasi untuk formalisasi pekerjaan rumah tangga.
- Bertukar pengalaman dan strategi agar kebijakan perlindungan lebih efektif.
- Mempersiapkan Konferensi Regional Pekerja Rumah Tangga 2025 di Bangladesh.
Masa Depan: Dari Tantangan Menuju Peluang
Melihat tingginya permintaan tenaga perawatan dan ART, Cicana percaya bahwa sektor ini justru membuka peluang besar untuk:
- Menciptakan lapangan kerja berkelanjutan bagi perempuan.
- Meningkatkan martabat pekerja rumah tangga melalui sertifikasi, branding profesional, dan digitalisasi.
- Mengubah stigma bahwa ART hanyalah “pembantu rumah tangga” menjadi profesi formal yang dihargai.
Melalui inovasi dan kerja sama internasional, Cicana mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan pekerjaan perawatan sebagai fondasi ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkeadilan gender.
Transformasi Jadi Kunci
Transformasi pemberdayaan ART bukan hanya tanggung jawab satu negara, tetapi gerakan global. Dengan digitalisasi rekrutmen, pelatihan berkelanjutan, regulasi yang kuat, dan kolaborasi internasional, Cicana membuktikan bahwa sektor pekerja rumah tangga bisa naik kelas, diakui secara formal, dan dihargai secara layak.
Langkah ini bukan hanya tentang pekerjaan, melainkan tentang martabat, keadilan, dan masa depan yang lebih setara bagi perempuan di Indonesia dan dunia.