Peluang dan Tantangan Berinovasi di Sektor Pekerja Rumah Tangga: FGD Cicana dengan Bappenas

Peluang dan Tantangan Berinovasi di Sektor Pekerja Rumah Tangga: FGD Cicana dengan Bappenas

Pekerja Rumah Tangga

Pekerja Rumah Tangga – Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya bergantung pada pendidikan dan kesehatan. Kesejahteraan juga ditentukan oleh pengakuan serta pelindungan bagi pekerja perawatan seperti pekerja rumah tangga (PRT), pengasuh anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

Sayangnya, sebagian besar pekerja di sektor ini masih bekerja secara informal, tanpa jaminan hukum, upah layak, atau perlindungan sosial. Karena itu, Kementerian PPN/Bappenas menyusun RUU Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan Peta Jalan Ekonomi Perawatan Indonesia (2025–2045).

Kedua kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan, memperkuat perlindungan, dan mengintegrasikan sektor perawatan ke dalam ekonomi nasional yang inklusif dan responsif gender.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Bappenas menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Memperkuat Pelindungan dan Ekosistem Pekerja Perawatan sebagai Tindak Lanjut RUU PPRT dan Peta Jalan Ekonomi Perawatan.”
Kegiatan ini diadakan pada 30 Oktober 2025 di Hotel Ashley, Jakarta, dengan PT Cicana Indonesia Corp sebagai salah satu narasumber utama.

Transformasi Digital Cicana: Menjawab Tantangan Sektor Domestik

Sejak berdiri pada 2019, Cicana berkomitmen menciptakan inovasi teknologi yang memudahkan keluarga dan pekerja rumah tangga bertemu dalam sistem yang aman dan transparan.

Dari layanan konvensional, Cicana kini bertransformasi menjadi platform digital bersertifikasi nasional. Hingga 2025, Cicana telah melayani lebih dari 5.000 keluarga di seluruh Indonesia.

Proses pencarian dan pemesanan dilakukan secara daring melalui cicana.co. Semua data pekerja diverifikasi dan bebas dari biaya tersembunyi. Tidak ada penahanan dokumen pribadi. Dengan sistem ini, Cicana menjamin keadilan bagi pekerja dan kenyamanan bagi pengguna jasa.

School of ART: Inovasi Pelatihan Pekerja Rumah Tangga

Cicana juga mendirikan School of ART (Asisten Rumah Tangga). Platform ini menjadi pusat pelatihan daring berbasis kompetensi bagi calon pekerja rumah tangga.

Lebih dari 4.000 peserta telah lulus dan mendapat sertifikat kompetensi. Materi pelatihan mencakup:

  • Housekeeping dan Cleaning Management
  • Cooking & Service Excellence
  • Babysitting & Caregiving
  • Attitude dan Etika Profesional

Setiap peserta mendapat pembelajaran daring, ujian akhir, dan bimbingan langsung dari instruktur ahli.
School of ART membuka jalan baru bagi profesi pekerja rumah tangga agar lebih terampil, percaya diri, dan profesional.

Potensi Pasar dan Peluang Investasi di Sektor Jasa Perawatan

Sektor jasa perawatan rumah tangga berkembang pesat seiring perubahan gaya hidup keluarga modern.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 284 juta penduduk, dengan sekitar 10% keluarga atau 21,8 juta jiwa membutuhkan tenaga ART, babysitter, dan caregiver.

Di wilayah Jabodetabek, terdapat 5,4 juta keluarga potensial pengguna jasa. Di sisi lain, ada 500.000 individu dari kelompok pengangguran yang bisa dilatih menjadi pekerja rumah tangga profesional.

Kondisi ini membuka peluang besar untuk investasi, terutama pada:

  • Digitalisasi proses rekrutmen
  • Pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja
  • Sistem rating dan evaluasi berbasis teknologi
  • Kolaborasi pemerintah dan sektor swasta

Tantangan Utama: Stigma, Kompetensi, dan Regulasi

Cicana menyoroti tiga tantangan besar di sektor pekerja rumah tangga Indonesia:

  1. Stigma Sosial
    Banyak masyarakat masih memandang profesi ART sebagai pekerjaan rendah. Padahal, peran mereka sangat vital dalam mendukung keseimbangan ekonomi keluarga.
  2. Keterampilan yang Belum Merata
    Sebagian besar pekerja belum memiliki akses ke pelatihan yang memadai. Hal ini berdampak pada kualitas layanan di rumah tangga pengguna.
  3. Ketiadaan Regulasi yang Tegas
    Belum ada standar nasional terkait upah minimum, jam kerja, hak cuti, dan jaminan sosial. Akibatnya, pekerja sering mengalami eksploitasi dan ketidakpastian kerja.

RUU PPRT dan Peta Jalan Ekonomi Perawatan: Langkah Penting Pemerintah

FGD Bappenas menegaskan pentingnya RUU PPRT sebagai dasar hukum untuk memastikan pekerja rumah tangga mendapat kerja layak, jaminan sosial, dan perlindungan dari kekerasan.

RUU ini menjadi bagian dari Peta Jalan Ekonomi Perawatan Indonesia, yang memuat tiga strategi utama:

  • Mendistribusikan beban kerja perawatan secara adil antara keluarga, negara, dan masyarakat.
  • Mengembangkan investasi pelatihan tenaga perawatan berbasis gender dan inklusi sosial.
  • Mengintegrasikan kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan perawatan nasional.

Peran Cicana dalam Ekosistem Kerja Layak

Dalam FGD, Annisa Kartika, Direktur PT Cicana Indonesia, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bersinergi menciptakan ekosistem kerja layak bagi PRT.

Langkah yang disorot meliputi:

  • Penguatan kebijakan dan insentif pemerintah
  • Dukungan startup dan lembaga pelatihan digital, seperti Cicana dan School of ART
  • Keterlibatan asosiasi pekerja dan serikat advokasi
  • Edukasi bagi pengguna jasa agar menghargai profesi pekerja rumah tangga

Sinergi ini akan mendorong lahirnya profesi ART yang diakui, terlindungi, dan berdaya saing tinggi.

Menuju Masa Depan Ekonomi Perawatan yang Berkelanjutan

Sektor pekerja rumah tangga adalah pondasi ekonomi perawatan nasional. Dengan inovasi digital, pelatihan profesional, dan regulasi yang adil, Indonesia dapat menciptakan ekosistem perawatan yang berkelanjutan dan inklusif.

Cicana berkomitmen terus berinovasi agar profesi pekerja rumah tangga tidak lagi dipandang sebelah mata. Melalui teknologi dan pendidikan, kita bisa membangun masa depan di mana setiap pekerja rumah tangga dihargai dan dilindungi secara layak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *