Tips Majikan: Seni Menyampaikan Kritik kepada ART dengan Tepat

Tips Majikan: Seni Menyampaikan Kritik kepada ART dengan Tepat

tips majikan

Tips majikan kali ini kita akan membahas sesuatu yang cukup sensitif, yaitu cara menyampaikan kritik pada ART. Tidak jarang, hal ini menjadi keraguan tersendiri untuk sebagian majikan. Ingin mengevaluasi tapi juga takut melukai dan membuat ART pergi. Ketakutan tersebut jelas pemahaman yang salah dan wajib kita akhiri jika ingin memiliki hubungan yang sehat dengan ART.

Berikut adalah beberapa tips untuk Anda saat ingin memberikan kritik pada ART:

Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Waktu dan tempat yang tepat adalah kunci untuk menyampaikan kritik dengan efektif. Pilihlah momen ketika suasana sedang tenang, seperti setelah jam kerja ART atau ketika anak-anak sedang bermain. Sebisa mungkin, hindari memberikan kritik saat ART sedang tergesa-gesa atau di depan orang lain.

Misalnya, jika Anda ingin membahas masalah tentang kebersihan dapur, Anda bisa berkata, “Habis makan malam, saya mau ngobrol sebentar boleh Mba? Kira-kira bakal ganggu nggak, Mba?” Pendekatan ini menunjukkan rasa hormat terhadap waktu ART dan membuat mereka lebih siap menerima kritik dan saran.

Gunakan Nada Bicara yang Ramah dan Tenang

Nada bicara yang digunakan dapat menentukan bagaimana kritik diterima. Hindari nada yang tinggi atau terkesan menyalahkan. Gunakan nada bicara yang ramah, seolah-olah Anda sedang memberikan masukan kepada seorang teman.

Misalnya, saat ART tidak membersihkan lantai dengan sempurna. Anda bisa mengatakan, “Bersih banget Mba ngepelnya, tapi tadi keknya masih ada yang licin gitu deh. Udah nyoba ngepel pakai air hangat nggak, Mba? Katanya bisa lebih bersih kalau ngepelnya pakai air hangat.”. Dengan nada ini, kritik terasa lebih membangun dan memotivasi ART untuk memperbaiki kinerjanya tanpa merasa tertekan.

Berikan Kritik yang Spesifik dan Disertai Solusi

Kritik yang terlalu umum sering kali membuat ART kebingungan. Sebaliknya, pastikan kritik yang Anda berikan jelas dan langsung mengarah pada permasalahan yang perlu diperbaiki.

Contohnya, saat ART mencuci pakaian berwarna dengan pakaian putih sehingga terjadi kelunturan. Anda bisa berkata, “Saya lihat tadi ada beberapa pakaian putih yang kelunturan, Mba. Mungkin ke depannya bisa dipisah aja ya cucinya, yang berwarna sama yang putih dipisahin aja, gapapa kalau selesainya jadi agak lama. Kalau bingung-bingung tanya saya aja ya.” Kritik seperti ini tidak hanya menunjukkan kesalahan, tetapi juga menawarkan solusi yang jelas dan praktis.

Akui Usaha Sebelum Memberikan Kritik

Tips majikan yang efektif selanjutnya yaitu memulai kritik dengan memberikan apresiasi pada ART. Apresiasi yang positif dapat membuat kritik lebih mudah diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai kerja keras mereka.

Misalnya, jika ART sudah berusaha membersihkan rumah tetapi ada beberapa sudut yang terlewat, Anda bisa mengatakan, “Semenjak ada Mba jadi bersih dan rapi terus rumah saya. Cuma tadi masih ada rak lemari yang debuan, enaknya berapa hari sekali ya Mba bersihinnya?”. Dengan cara ini, kritik yang membangun dapat disampaikan tanpa mengurangi semangat ART sekaligus meminta pendapatnya untuk solusi masalah tersebut.

Akhiri dengan Nada Positif dan Motivasi

Setelah kritik disampaikan, tutuplah percakapan dengan kalimat yang memberikan motivasi. Ini penting untuk menjaga hubungan tetap baik dan memberikan dorongan kepada ART untuk memperbaiki diri.

Misalnya, “Saya yakin kamu bisa lebih baik ke depannya. Kalau ada yang perlu ditanyakan atau kurang jelas, jangan ragu buat tanya saya ya Mba.” Dengan mengakhiri percakapan secara positif, ART akan merasa didukung dan termotivasi untuk memberikan hasil yang lebih baik.

Menyampaikan kritik dan saran kepada ART memerlukan empati, ketepatan waktu, dan cara penyampaian yang baik serta penuh pengertian. Dengan mengikuti lima poin di atas, kritik yang membangun dapat menjadi alat untuk memperbaiki kinerja ART sekaligus mempererat hubungan kerja. Kritik yang disampaikan dengan baik tidak hanya membantu menyelesaikan masalah tetapi juga menciptakan suasana kerja yang nyaman dan saling mendukung.

Apakah tips majikan kali ini membantu? Dapatkan tips seputar seni memahami ART dalam e-Book ekslusif Cicana: The Art of Choosing ART. Beli e-Booknya disini!