ART Jennifer Coppen – Konflik antara aktris Jennifer Coppen dan mantan asisten rumah tangganya, Nia, makin ramai dibicarakan setelah keduanya saling menyampaikan unek-unek di media sosial. Padahal, hubungan mereka sebelumnya dikenal sangat dekat Nia disebut sering diajak liburan bareng keluarga Jennifer dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
Namun semua berubah setelah Nia muncul di siaran langsung TikTok dan menyampaikan curahan hati soal pengalamannya selama bekerja.
Pernyataan Nia yang Memicu Reaksi
Dalam siaran tersebut, Nia menceritakan pengalaman selama bekerja. Ia menyebut motor yang ia miliki bukan hadiah, melainkan hasil potongan gaji. Namun, satu kalimat Nia yang paling memicu reaksi keras adalah:
“Bisa bikin anak tapi nggak bisa ngurusnya.”
Ucapan itu membuat Jennifer marah. Sebagai ibu tunggal, ia merasa kalimat itu menyinggung perjuangannya membesarkan anak sendiri.
source: Instagram/@jennifercoppenreal20
source: Instagram/@jennifercoppenreal20
Kalimat yang dilontarkan oleh Nia sangat menyinggung perasaan Jennifer sebagai ibu tunggal yang berjuang sendiri membesarkan anaknya, Kamari. Dari situ, emosi Jennifer pun memuncak dan ia akhirnya buka suara panjang lebar lewat Instagram Story pribadinya @jennifercoppenreal20
Luapan Emosi Jennifer: “Gue Pernah Anggep Lo Keluarga”
Jennifer akhirnya meluapkan kekecewaannya lewat Instagram Story. Ia menulis bahwa dirinya sudah memperlakukan Nia dengan baik, bahkan menganggapnya seperti saudara sendiri.
“Gue pernah anggep lo keluarga. Gue rawat, gue jaga, gue sayang segininya. Tapi lo nyakitin gue seolah lupa kulit.”
Jennifer juga menegaskan bahwa selama dua tahun bekerja, ia sudah berusaha memenuhi kebutuhan Nia. Ia bahkan memberikan motor, iPhone, dan kebebasan berbelanja sebagai bentuk apresiasi. Namun, semua kebaikan itu seolah dilupakan setelah Nia mengungkapkan keluhannya di media sosial.”
Konflik ini juga sempat membuat Jennifer mengalami panic attack. Ia mengaku terpukul karena ucapan Nia datang dari orang yang selama ini ia percaya.
Jennifer mengaku tak menyimpan dendam, tapi kecewa karena ucapan yang ia dengar datang dari orang yang pernah ia percaya. Ia juga menyinggung bahwa keluhan semestinya tidak perlu disiarkan ke publik lewat media sosial.
Sebagai seorang ibu tunggal yang bekerja, Jennifer menegaskan bahwa ia membayar babysitter untuk menjaga Kamari saat dirinya sibuk. Ia menyebut, pekerjaan itu sudah sesuai dengan tanggung jawab dan gaji yang disepakati.
“Kalau mau gaji lebih, cari kerjaan lain. Namanya kerja ya capek, tapi itu konsekuensi dari pilihan,” tulis Jennifer.
Meski begitu, ia tetap memilih menutup permasalahan ini dengan kepala dingin.
“Gue percaya Tuhan yang akan bekerja. Karma itu bener adanya,” ujarnya.
source: Instagram/@jennifercoppenreal20
Mengenai Profesionalisme dan Etika Pekerja Rumah Tangga
Di sisi lain, Jennifer juga menyinggung soal tanggung jawab dan profesionalisme seorang pengasuh anak. Menurutnya, menjadi nanny memang pekerjaan yang berat, tapi tetap harus dijalani dengan rasa tanggung jawab dan rasa terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan majikan.
“Namanya kerja ya capek. Masih untung dapet boss kayak gue,” tulis Jennifer, menanggapi keluhan Nia yang merasa lelah menjadi nanny.
Jennifer kemudian membeberkan beberapa hal yang membuatnya khawatir selama Nia bekerja. Ia menuding Nia sering bermain ponsel saat bekerja, mengganti popok tanpa membasuh, dan jarang menyikat gigi Kamari. Selain itu, Jennifer juga mengaku Nia pernah merekam diam-diam saat dirinya berkumpul dengan teman-teman selebriti. Tindakan itu membuat mereka merasa tidak nyaman. Menurut Jennifer, hal tersebut sudah termasuk pelanggaran privasi.
Tak berhenti di situ, Jennifer juga sempat menyinggung masalah pribadi yang membuatnya ikut terseret. Ia menyebut Nia memiliki sejumlah utang dan sempat ditagih oleh pihak penagih. Jennifer mengaku ikut merasa repot karena nama dan kontak pribadinya sempat dikaitkan oleh debt collector.
source: Instagram/@jennifercoppenreal20
Dari Kasih Jadi Konflik
Kasus ini menggambarkan bagaimana hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga bisa menjadi rumit ketika batas antara “kerja” dan “keluarga” mulai kabur. Saat hubungan terlalu personal, masalah kecil bisa berubah jadi besar karena ada unsur perasaan dan ekspektasi yang tidak seimbang.
Banyak warganet yang menilai, kedua pihak sama-sama terluka Jennifer karena merasa dikhianati oleh orang yang ia percaya, dan Nia karena merasa tidak dihargai setelah pengabdiannya selama dua tahun.
Baik Jennifer maupun Nia kini tampaknya memilih diam setelah curahan hati mereka viral di media sosial. Kasus ini bisa jadi pelajaran penting bagi banyak keluarga dan pekerja rumah tangga: pentingnya komunikasi terbuka, kontrak kerja yang jelas, dan menjaga batas antara hubungan personal dan profesional agar tidak berujung konflik seperti ini.
Konflik antara Jennifer Coppen dan mantan ART-nya menjadi pengingat bahwa hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga perlu dibangun di atas saling menghargai dan komunikasi yang baik. Kepercayaan adalah kunci dan ketika itu rusak, dampaknya bisa terasa bagi kedua pihak.
Jangan ambil risiko. Dapatkan Asisten Rumah Tangga yang terlatih, jujur, dan bertanggung jawab hanya di Cicana.co platform terpercaya untuk menemukan pekerja rumah tangga yang sudah terverifikasi dan berpengalaman.