Tanpa Disadari, 5 Hal Ini Bisa Menurunkan Semangat Kerja ART

Tanpa Disadari, 5 Hal Ini Bisa Menurunkan Semangat Kerja ART

semangat kerja ART

Semangat kerja Asisten rumah Tanga (ART) bukan sesuatu yang muncul begitu saja. Ia tumbuh dari rasa dihargai, suasana rumah yang menyenangkan, serta komunikasi yang saling menghormati. Sayangnya, tanpa disadari, ada beberapa sikap atau kebiasaan dari majikan yang bisa menurunkan motivasi dan membuat ART kehilangan semangatnya.

Kalau sudah begini, bukan hanya ART yang kewalahan, tapi suasana rumah pun jadi kurang nyaman. Agar ART bisa bekerja dengan hati yang senang dan hasil kerja yang optimal, yuk kita kenali lima hal yang mungkin selama ini terlewat namun ternyata punya dampak besar pada semangat kerja ART.

1. Tidak Ada Apresiasi Kecil untuk Usaha Besar

Semangat kerja ART bisa cepat redup saat semua jerih payahnya terasa seolah tak terlihat. Membersihkan rumah setiap hari, mencuci pakaian, menyiapkan makanan—semua itu sering dianggap “sudah tugasnya.” Padahal, ucapan terima kasih atau pujian kecil bisa sangat berarti. Kita juga bisa membuktikannya sendiri, bahwa apresiasi sederhana mampu meningkatkan motivasi kerja pekerja domestik secara signifikan.

Cobalah untuk lebih sering menyampaikan penghargaan, walau hanya lewat kata-kata. Kalimat seperti “Terima kasih ya, rumah jadi nyaman banget hari ini.” bisa menjadi penyemangat luar biasa. Ketika ART merasa dihargai, mereka akan bekerja dengan lebih ikhlas dan penuh tanggung jawab.

2. Tugas yang Bertambah, Tapi Tak Pernah Dibicarakan

Tak jarang ART diminta melakukan pekerjaan tambahan yang tidak tercantum dalam kesepakatan awal, seperti menjaga anak, memasak, hingga mencuci mobil. Semua itu sering kali dilakukan tanpa diskusi terlebih dahulu. Berdasarkan data darri Komnas Perempuan, Ketidaksesuaian tugas ini adalah salah satu penyebab utama ART merasa tertekan dan tidak betah.

Untuk menjaga rasa keadilan, penting bagi majikan untuk konsisten dengan perjanjian awal. Jika memang ada tambahan tugas, bicarakan dengan baik dan beri kompensasi yang sesuai. ART yang merasa diperlakukan adil akan lebih siap menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati.

3. Hubungan yang Terlalu Kaku atau Dingin

Komunikasi yang hanya beisi perintah atau instruksi tanpa sapaan ramah bisa membuat ART merasa jauh secara emosional. Kedekatan emosional antara ART dan majikan dapat berperan besar dalam meningkatkan kenyamanan dan kelangsungan kerja mereka.

Tak perlu terlalu formal. Bertanya kabar, mendengarkan cerita mereka, atau sekadar menyapa dengan senyum bisa menciptakan suasana yang hangat. Hubungan yang manusiawi akan membuat ART merasa menjadi bagian dari keluarga, bukan sekadar pekerja rumah tangga.

Baca Artikel terkait lainnya: Kenali Fakta Seputar Jam Kerja ART yang Sering Disalahpahami

4. Lingkungan Kerja yang Tidak Nyaman

Lingkungan rumah yang tidak mendukung, seperti peralatan rumah tangga yang tidak layak, tempat istirahat yang sempit, atau suasana kerja ang terlalu tegang bisa memengaruhi performa ART. Penelitian dari International Labour Organization (ILO) menyatakan bahwa kualitas lingkungan kerja berdampak langsung pada produktivitas dan kesehatan psikologis pekerja rumah tangga.

Pastikan ART memiliki alat kerja yang layak, ruang istirahat yang memadai, dan atmosfer kerja yang bersahabat. Ketika mereka bekerja dalam kondisi yang nyaman, maka hasil kerjanya pun akan lebih optimal dan dilakukan dengan tulus.

5. Jadwal Istirahat yang Tidak Jelas

Banyak ART tinggal di rumah majikan tanpa waktu kerja yang pasti. Mereka bisa mulai dari pagi hingga malam tanpa waktu istirahat yang cukup, apalagi hari libur. Riset dari Human Rights Watch menekankan bahwa kurangnya waktu istirahat dapat menyebabkan kelelahan kronis dan menurunnya motivasi kerja.

Buatlah jadwal kerja yang jelas dan berikan waktu istirahat yang layak, termasuk hari libur mingguan. Memberikan ruang bagi ART untuk beristirahat atau melakukan kegiatan pribadi adalah bentuk penghargaan terhadap hak mereka sebagai manusia dan pekerja.

Jaga Semangat Kerja ART dari Hal Sederhana

ART yang semangat bekerja adalah cerminan dari lingkungan kerja yang sehat, penuh penghargaan, dan saling menghormati. Saat majikan mampu memahami kebutuhan mereka—baik fisik maupun emosional—maka energi positif itu akan kembali ke rumah dalam bentuk kerja yang tulus, rapi, dan bertanggung jawab.

Mulailah dari hal sederhana: ucapkan terima kasih, beri waktu istirahat yang layak, dan bangun komunikasi yang hangat. Karena rumah yang nyaman bukan hanya bersih, tapi juga penuh rasa saling peduli.

👉 Untuk tips-tips inspiratif dan praktis seputar hubungan dengan ART, follow Instagram @cicana.co sekarang!