Waktunya Rehat! Ini Cara Atur Jam Istirahat ART yang Ideal

Jam Istirahat ART adalah aspek yang sangat penting. Sayangnya, masih banyak rumah tangga yang belum punya aturan jam istirahat yang jelas untuk ART. Padahal, istirahat yang cukup bukan vuma soal kemanusiaan, tapi juga soal efisiensi dan kinerja jangka panjang.
Artikel ini akan membahas cara mengatur jam istirahat ART yang ideal, adil, dan efektif. Dengan pendekatan psikologis dan pengalaman langsung yang banyak dialami oleh keluarga Indonesia, Anda bisa mulai menerapkan kebiasaan baik ini di rumah.
Pahami Beda Antara Waktu Longgar dan Waktu Istirahat
Banyak orang mengira saat ART tidak sedang menyapu atau mencuci, itu artinya mereka sedang “istirahat”. Padahal, waktu longgar belum tentu waktu istirahat. Waktu longgar seringkali tetap diisi dengan sikap siaga, misalnya berjaga saat anak tidur, atau menunggu panggilan majikan.
Waktu istirahat yang ideal adalah waktu bebas dari tanggung jawab apa pun, termasuk mental. ART butuh momen lepas dari tekanan agar tubuh dan pikirannya bisa benar-benar rileks. Ini penting untuk menjaga ketahanan kerja mereka, terutama dalam pekerjaan rumah tangga yang sifatnya fisik dan rutin.
Terapkan Jam Istirahat Siang yang Konsisten
Berdasarkan survei pekerja domestik di Asia Tenggara, pemberian waktu istirahat siang minimal 1 jam secara konsisten dapat meningkatkan semangat kerja dan menurunkan tingkat stres harian. Waktu terbaik biasanya antara pukul 12.00–13.00 saat aktivitas rumah mulai mereda.
Pastikan selama waktu ini, ART tidak diminta untuk multitasking, seperti menjaga anak atau menyetrika sambil makan siang. Jadikan waktu ini sebagai hak tetap, bukan bonus. Jika dibiasakan, ART akan lebih fokus sebelum dan sesudah jam istirahat.
Ciptakan Ruang dan Suasana yang Layak untuk Rehat
Banyak ART di Indonesia yang tidak punya ruang pribadi untuk beristirahat dengan tenang. Padahal, tempat rehat memengaruhi kualitas istirahat. Tak perlu mewah, cukup ruangan kecil yang bersih, punya ventilasi, dan tidak dilewati lalu lalang penghuni rumah.
Suasana juga penting. Hindari memutar TV terlalu keras, atau memanggil ART di luar jam kerja untuk hal-hal kecil. ART yang bisa tidur siang tanpa gangguan akan bangun dengan kondisi lebih siap dan mood yang lebih positif untuk bekerja.
Baca Artikel terkait lainnya: Batasan Jam Kerja ART Menginap: Mana yang Wajar dan Tidak?
Hormati Jam Malam dan Hindari Tugas Mendadak
Jam malam untuk ART idealnya dimulai pukul 20.00 atau 21.00. Tentu bisa menyesuaikan dengan kondisi rumah, tapi yang penting: hindari memberi tugas baru di luar jam kerja, apalagi yang sifatnya mendadak atau bisa ditunda.
Menurut prinsip manajemen tenaga kerja, prediktabilitas adalah kunci. ART yang tahu kapan waktunya bekerja dan kapan waktunya rehat akan bekerja lebih optimal dan jarang melakukan kesalahan karena kelelahan atau kurang tidur.
Libatkan ART dalam Menyusun Jadwal Harian
Jadwal kerja dan istirahat yang disusun bersama cenderung lebih berhasil diterapkan. Libatkan ART dalam menyusun rutinitas harian: kapan waktu kerja padat, kapan waktu istirahat, dan kapan mereka butuh rehat ekstra (misalnya saat menstruasi atau puasa).
Keterlibatan ini menciptakan rasa saling menghargai dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap pekerjaan. ART jadi lebih loyal, karena merasa dihargai sebagai manusia, bukan sekadar tenaga kerja.
Ketika Rehat Dihargai, Loyalitas Tak Perlu Dicari
ART yang diberi waktu rehat bukan hanya akan bekerja lebih efisien, tapi juga lebih bahagia dan bertahan lama. Mengatur jam istirahat ART bukan sekadar soal jadwal, tapi tentang rasa hormat dan kemanusiaan.
Mulailah dari hal kecil: konsisten memberi waktu tenang, menciptakan ruang nyaman, dan tidak membebani di luar jam kerja. Karena saat tubuh diberi jeda, hati pun ikut lega.
emukan tips lain soal kenyamanan kerja ART & hubungan harmonis di rumah hanya di Instagram kami @cicana.co follow sekarang!
Recent Comments