Tips Majikan: Perbedaan Antara Majikan Biasa vs Majikan Bijak

Tips Majikan: Perbedaan Antara Majikan Biasa vs Majikan Bijak

Tips Majikan: Perbedaan Antara Majikan Biasa vs Majikan Bijak

Pada tips majikan kali ini, kita akan membedah perbedaan antara majikan biasa vs majikan bijak. Tidak ada istilah majikan baik dan majikan jahat. Kita mungkin hanya menemukan istilah majikan jahat hanya pada serial televisi atau dalam drama melankolis. Istilah yang lebih tepat adalah Majikan Biasa vs Majikan Bijak dalam menghadapi persoalan ART. Buibu termasuk yang mana nih?

Majikan Biasa vs Majikan Bijak saat Merekrut ART

Majikan Biasa: Rekrut ART tanpa cek latar belakangnya

Calon ART hanya dilihat dari identitas dan kualifikasinya saja, tapi lupa untuk mengecek latar belakang ART, seperti rekam jejaknya di media sosial, dan sebagainya. Majikan biasa tidak melakukan proses seleksi yang mendalam, tidak melewati proses wawancara yang teliti atau pemeriksaan referensi yang baik.

Majikan Bijak: Cek detail latar belakang calon ART

Calon ART dilihat dari kelengkapan dan keaslian identitas, kualifikasinya, serta latar belakangnya. Seperti: mengecek getcontact, dan memastikan calon kandidat tidak memiliki riwayat buruk pada #blacklistnanny dan #reviewnanny. Tidak hanya melakukan wawancara secara intensif, majikan bijak akan menganalisis pengalaman serta keterampilan calon ART dengan berbagai pertanyaan yang mendetail. Karena majikan biijak tahu, bahwa proses wawancara ini adalah gerbang untuk mengenal ART sebanyak mungkin, sehingga perlu dilakukan secara maksimal agar saat sudah bekerja nanti, kita tidak merasa seperti salah memilih ART.

Majikan Biasa vs Majikan Bijak dalam Menyikapi Pekerjaan ART

Majikan Biasa: Melimpahkan semua pekerjaan rumah tangga ke ART

ART mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sampai mengurangi waktu istirahat dan waktu pribadinya. Seperti beberes, masak, dan momong semuanya dikerjakan ART dalam satu hari. Majikan biasa mungkin belum mengenali bagamaina seharusnya memperhatikan kebutuhan ART dan menyamakan harapan mereja dengan keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh ART.

Majikan Bijak: Tetap ikut berperan dalam pekerjaan rumah tangga

Meskipun ada ART, majikan tetap ikut berkontribusi mengerjakan pekerjaan rumah tangga saat ada waktu luang. Seperti: membantu menyiapkan makanan untuk keluarga, menemani anak bermain, dan aktivitas beberes ringan. Karena efisiensi adalah prinsip wajib bagi majikan yang bijak, selagi ada hal yang bisa dikerjakan sendiri maka tidak ada salahnya mengerjakan pekerjaan tersebut tanpa bantuan ART.

Majikan Biasa vs Majikan Bijak saat ART berbuat salah

Majikan Biasa: Memarahi ART ketika salah saat itu juga

Saat ART melakukan kesalahan, majikan biasa mungkin akan bereaksi secara emosional. Majikan bisa akan menjadi marah atau kecewa tanpa mengeksplorasi penyebab atau berusaha memahami konten di balik kesalahan tersebut. Majikan biasa mungkin tidak memberikan kesempatan bagi ART untuk menjelaskan atau memberikan alasan terkait kesalahan yang terjadi dan cenderung langsung memberikan sanksi atau hukuman langsung tanpa proses pembelajaran yang membangun. Saat ART berbuat kesalahan, majikan biasa akan langsung memarahinya. Hal ini tentu tidak efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Bukannya menjadi bahan evaluasi untuk ART, justru ART hanya akan merasa tersinggung dengan teguran yang kita berikan.

Majikan Bijak: Selalu memilih waktu yang tepat untuk menasehati ART

Majikan bijak cenderung tetap tenang dan berpikir secara rasional dalam menangani kesalahan yang dilakukan oleh ART. Alih-alih marah dan berapi-api, mereka mencoba memahami konteks di balik kesalahan tersebut sebelum bereaksi. Mereka akan memberikan kesempatan kepada ART untuk menjelaskan atau memberikan alasan terkait kesalahan yang terjadi, sehingga dapat menghindari kesalahpahaman atau perasaan tidak adil.

Menasehati ART yang benar adalah dengan cara yang baik dan di waktu yang tepat. Cari waktu mengobrol berdua dengan ART dan diskusikan bersama tentang permasalahan yang ada. Sampaikan teguran dengan baik dan bijak, kalau perlu berikan solusi yang bisa membantu ART untuk mengevaluasi.

Majikan yang bijak akan cenderung menggunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk pembelajaran. Mereka mungkin memberikan arahan, menyediakan bimbingan, atau memberikan sanksi yang proporsional sambil tetap memberikan ruang untuk perbaikan dan pertumbuhan.

Belajar Menjadi Majikan yang Lebih Bijak

Tips majikan kali ini memberitahu Buibu entu tidak menjadi kesalahan besar jika Buibu masih melakukan hal-hal yang dilakukan oleh majikan biasa. Proses memahami dan menyesuaikan diri dengan ART tentu tidak mudah dan tidak bisa terjadi secara instan begitu saja. Kita perlu memahami dengan baik untuk bisa melahirkan keputusan-keputusan bijak yang bisa kita ambil untuk menyikapi persoalan ART di rumah.

Temukan tips majikan lebih lanjut mengenai proses membangun hubungan yang harmonis dengan ART dalam e-Book: The Art of Choosing ART. Hidup berdampingan dengan ART membutuhkan seni di dalamnya!