Kebiasaan Boros ART yang Bikin Pengeluaran Rumah Membengkak

Kebiasaan Boros ART yang Bikin Pengeluaran Rumah Membengkak

pengeluaran rumah

Pengeluaran rumah sering kali membengkak tanpa disadari. Saat dikalkulasi, ternyata bukan karena belanja bulanan yang meningkat, melainkan dari kebiasaan kecil yang dilakukan ART setiap hari. Dari cara mencuci yang boros air, pemakaian sabun berlebihan, hingga kebiasaan menyalakan alat elektronik tanpa kendali — semua bisa jadi “biaya diam-diam” yang menguras dompet.

Namun, menyalahkan ART tidak akan menyelesaikan masalah. Banyak di antara mereka tidak pernah diajarkan konsep efisiensi di rumah modern. Tugas kita sebagai majikan adalah membantu mereka memahami, bukan sekadar menegur. Karena saat ART paham alasan di balik aturan, mereka lebih mudah beradaptasi dan hasilnya terasa: rumah tetap bersih, tapi pengeluaran jauh lebih terkendali.

1. “Gas Cepat Habis” Bukan Karena Masak Banyak, Tapi Karena Cara Masaknya

Banyak majikan kaget karena gas cepat habis, padahal masak di rumah tidak setiap hari. Setelah diperhatikan, ternyata ART terbiasa menyalakan api besar untuk semua jenis masakan — dari menumis kangkung sampai menggoreng telur. Padahal, panas tinggi hanya dibutuhkan untuk jenis masakan tertentu.
Api besar memang mempercepat proses, tapi juga memboroskan gas hingga dua kali lipat. Di sisi lain, banyak ART menyalakan kompor sebelum bahan siap, sehingga gas terus terbuang.

Ajak ART mencoba hemat gas challenge selama seminggu. Catat berapa lama gas biasanya bertahan, lalu beri tantangan untuk memperpanjang masa pakainya. Jika berhasil, beri apresiasi kecil seperti bonus jajan. Cara seperti ini lebih efektif daripada sekadar melarang.

2. Sabun, Deterjen, dan Pembersih Cepat Habis? Bisa Jadi Salah Teknik

ART sering mengira makin banyak sabun berarti makin bersih. Mereka menuang deterjen berlebihan ke mesin cuci, meneteskan sabun piring langsung dari botol tanpa takaran, atau menuangkan pembersih lantai terlalu banyak hingga busanya melimpah. Padahal, selain boros, sisa sabun yang tidak terbilas juga bisa merusak permukaan dan menimbulkan kerak.

Masalah ini bukan tentang “pelit sabun”, tapi soal edukasi penggunaan produk rumah tangga. ART mungkin tidak terbiasa membaca petunjuk atau menghitung dosis. Alih-alih melarang, buat sistem visual sederhana. Gunakan botol kecil bertanda “1x cuci”, atau tulis di label “cukup segini untuk 10 liter air”. Pendekatan visual jauh lebih mudah dipahami daripada instruksi abstrak seperti “jangan kebanyakan”.

Baca Artikel terkait lainnya: 3 Pengeluaran Rumah Tangga untuk ART: Tips Agar Tidak Boncos

3. Listrik Bengkak Tanpa Disadari, Karena Rutinitas yang Tidak Diperhatikan

Membiarkan setrika menyala saat menata baju, mencuci dengan muatan sedikit, atau menyalakan AC tanpa menutup pintu rapat adalah kebiasaan umum yang bisa membuat pengeluaran rumah meningkat. ART biasanya fokus pada hasil cepat, bukan efisiensi energi.

Setrika, misalnya, adalah alat paling boros listrik jika dibiarkan panas tanpa digunakan. Begitu juga mesin cuci — beberapa ART menyalakannya untuk dua potong baju, hanya karena ingin cepat selesai.

Ajari mereka konsep batching work — yaitu mengelompokkan pekerjaan. Contohnya, setrika semua baju dalam satu waktu, cuci pakaian per kategori, dan gunakan peralatan hanya saat benar-benar diperlukan. Dengan sistem kerja ini, bukan cuma hemat listrik tapi juga hemat waktu.

4. Masak Banyak Bukan Solusi, Kalau Banyak yang Terbuang

Beberapa ART punya kebiasaan memasak dalam jumlah besar agar majikan puas dan tidak kekurangan lauk. Padahal, makanan yang tidak habis sering kali terbuang percuma. Masalahnya bukan sekadar boros bahan, tapi juga pemborosan waktu dan tenaga. Banyak ART tidak tahu porsi makan keluarga, atau takut dianggap malas jika memasak sedikit.

Buat “menu mingguan” sederhana dan ajak ART mencatat makanan apa saja yang tersisa setiap hari. Setelah dua minggu, gunakan catatan itu untuk menyesuaikan porsi ideal. Dengan data nyata dari dapur sendiri, mereka akan lebih mudah belajar daripada hanya diingatkan “jangan masak kebanyakan”.

Hemat Itu Bukan Soal Pelit, Tapi Soal Pola

Kebiasaan boros ART biasanya bukan karena niat buruk, melainkan karena kurangnya pembekalan tentang efisiensi rumah tangga. Ketika mereka diberi pemahaman, bukan sekadar perintah, hasilnya jauh lebih baik.

Itulah sebabnya pelatihan seperti School of ART dari Cicana menjadi penting. Bersama para expert, ART bukan hanya mempelajari soal keterampilan teknis, tapi juga sikap kerja, manajemen waktu, dan efisiensi penggunaan sumber daya rumah tangga. Cek kelasnya disini!