Jangan Terkecoh! 3 Sikap ART yang Patut Dicurigai

Jangan Terkecoh! 3 Sikap ART yang Patut Dicurigai

Sikap ART yang patut di Curigai

Sikap ART yang patut di curigai – Menjelang momen Idul Adha, banyak keluarga tengah sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan: mulai dari ibadah qurban, menyambut tamu, hingga menyiapkan makanan khas lebaran. Di tengah semua persiapan ini, tidak jarang Asisten Rumah Tangga (ART) mendadak mengajukan izin pulang kampung atau cuti, dengan berbagai alasan yang terdengar masuk akal.

Namun, jangan sampai momen suci penuh kebersamaan ini justru menjadi celah bagi ART yang berniat tidak baik. Sebagai keluarga yang mempercayakan urusan rumah kepada ART, kita wajib lebih waspada dan bijak dalam menyikapi izin cuti mendadak. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga sikap ART yang patut dicurigai, apalagi jika terjadi menjelang atau sesaat setelah perayaan Idul Adha.

1. Keengganan Berkomunikasi

ART yang menyendiri merupakan salah satu sikap ART yang yang patut di curigai

Momen Idul Adha biasanya menjadi saat sibuk di rumah. Tapi ironisnya, justru pada masa ini banyak ART menjadi lebih pendiam atau enggan berbicara. Padahal, sebelumnya mereka sangat aktif dan komunikatif.

Jika ART yang biasanya ramah tiba-tiba jadi menarik diri, banyak diam, atau menghindari kontak mata, ini bisa jadi indikasi bahwa ada sesuatu yang sedang mereka sembunyikan. Bisa saja mereka merasa bersalah karena sudah merencanakan untuk tidak kembali bekerja setelah cuti, atau tengah mengalami tekanan dari pihak luar. sehingga hal ini merupakan salah satu sikap ART yang patut di curigai

💡 Langkah bijak:

  • Sebelum memberikan izin cuti, ajak ART berbicara dari hati ke hati.
  • Tanyakan apakah ada hal yang membuatnya tidak nyaman selama bekerja.
  • Pastikan mereka memahami pentingnya komitmen untuk kembali setelah libur.

Jangan sampai sikap tertutup ini menjadi sinyal awal rencana mereka untuk pergi secara permanen tanpa pemberitahuan.

2. Penurunan Kualitas Pekerjaan

Beberapa hari menjelang Idul Adha, kita sering mendapati ART yang mulai bekerja setengah hati. Pekerjaan rumah dikerjakan asal-asalan, lantai tidak disapu dengan bersih, kamar anak terbengkalai, bahkan masakan mulai terasa kurang perhatian.

Fenomena ini bukan hal baru. Banyak ART yang sudah mentalnya “cuti duluan” sebelum fisiknya benar-benar pergi. Tapi di sisi lain, ini bisa juga pertanda bahwa ART sudah tidak berniat melanjutkan kerja setelah libur Idul Adha.

📌 Yang harus diperhatikan:

  • Apakah kualitas kerja menurun drastis hanya dalam beberapa hari terakhir?
  • Apakah mereka sering lupa atau salah menyelesaikan pekerjaan yang biasanya dikerjakan dengan baik?
  • Apakah ART mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran atau sering mengeluh?

Jika jawabannya ya, maka segera lakukan evaluasi dan konfirmasi langsung kepada ART, apakah mereka masih berkomitmen melanjutkan pekerjaan setelah cuti.

3. Kebohongan Kecil yang Muncul Secara Konsisten

“Saya nggak tahu, Bu, siapa yang pakai sabun itu sampai habis.”

“Lupa naruh kunci, padahal tadi pagi saya lihat di meja.”

Kebohongan kecil seperti ini sering kali dianggap sepele. Tapi jika kebiasaan ini muncul makin sering menjelang Idul Adha, itu bisa jadi sinyal bahwa ART sedang merancang alasan untuk pergi atau menghindari tanggung jawab.

Terlebih saat kita bertanya soal jadwal kembali dari kampung, mereka menjawab dengan tidak pasti atau berubah-ubah. Misalnya:

  • “Belum tahu, lihat nanti.”
  • “Tergantung kereta kapan.”
  • “Kalau nggak ramai, saya cepat balik.”

Jawaban seperti ini harus membuat kita siaga, karena banyak kasus ART tidak kembali bekerja setelah cuti, tanpa kabar sama sekali.

💡 Yang bisa dilakukan:

  • Minta tanggal pasti kepulangan dan buat kesepakatan tertulis.
  • Simpan kontak keluarga dekat ART sebagai bentuk kontrol.
  • Berikan pengertian bahwa keterlambatan tanpa kabar bisa dianggap sebagai pemutusan kerja sepihak.

Baca artikel lainnya: Asisten Rumah Tangga: 5 Sifat ART yang Paling Disukai Majikan

Mengapa Idul Adha Jadi Momen Rawan?

Secara emosional, momen lebaran kurban memang waktu yang penuh kerinduan dan tekanan bagi ART. Mereka ingin berkumpul bersama keluarga, tapi di sisi lain merasa jenuh dengan rutinitas kerja. Beberapa bahkan memanfaatkan momen ini untuk ‘menghilang’ dari tanggung jawab, terutama jika mereka merasa tidak cocok dengan lingkungan kerja atau ingin mengejar pekerjaan lain di kampung.

Karena itu, banyak keluarga mengaku trauma setiap kali mendekati Idul Adha. ART yang tadinya bekerja bertahun-tahun, bisa pergi begitu saja tanpa pamit setelah menerima gaji dan THR.

Langkah Pencegahan agar Tidak Tertipu

Untuk menghindari kejadian pahit saat ART cuti di Idul Adha, lakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Buat surat cuti dan kesepakatan tertulis terkait tanggal pergi dan tanggal kembali.
  • Berikan THR setelah ART kembali, bukan sebelum cuti (jika memungkinkan dan disepakati bersama).
  • Pasang CCTV dan amankan barang berharga sebelum ART meninggalkan rumah.
  • Lakukan evaluasi perilaku dan kinerja 2 minggu sebelum libur, untuk melihat perubahan sikap atau potensi masalah.

Ingat, ART yang profesional akan menyambut kesepakatan terbuka dengan lapang dada, sementara yang punya niat tak baik akan menunjukkan sikap menghindar.

Penutup

Idul Adha seharusnya menjadi momen kebersamaan dan ketulusan, bukan saat yang penuh rasa khawatir akan pengkhianatan kepercayaan. Jangan biarkan rumah Anda menjadi korban ART yang tidak bertanggung jawab. Waspadai tanda-tanda kecil yang muncul menjelang hari besar, dan pastikan Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Jika Anda merasa ragu atau curiga, beranikan diri untuk bicara dari hati ke hati. Jangan tunda hingga semuanya terlambat. Supaya ART memiliki sikap yang lebih baik, ikutkan mereka di kelas “Attitude & Manner” di School of ART. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami cara bersikap yang sopan dan bekerja lebih optimal. Yuk, investasi sedikit untuk kenyamanan jangka panjang di rumah Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *