Do’s and Don’ts Dalam Mendidik Anak

Usia 0 tahun merupakan masa-masa kritis bagi perkembangan otak anak. Pada tahap inilah anak sedang mengalami masa-masa keemasannya dan memiliki kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru lebih cepat. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda atau babysitter di rumah untuk memperhatikan cara mendidik anak dan memberikan contoh-contoh yang baik kepada anak.
Sebagai orang tua, tentunya Bunda membutuhkan cara mendidik anak agar patuh dan bisa tumbuh menjadi anak yang baik. Tips sukses cara mendidik anak yang baik memiliki banyak metode dan cara. Seberapa besar tingkat kesuksesan dari metode yang dipilih tergantung dari seberapa efektif masing-masing orang tua berkontribusi pada anak-anaknya. Agar Bunda tidak bingung dalam mendidik anak, berikut ini adalah beberapa Do’s and Don’ts yang bisa Bunda terapkan saat mendidik si kecil di rumah.
Do: Ajak anak membereskan mainan setelah bermain bersama-sama
Golden age memang usia bermain. Cara mendidik anak di usia ini adalah dengan menemaninya bermain tanpa memberikan aturan terikat. Biarkan si kecil bereksplorasi dan berkreativitas sesukanya. Di masa-masa ini juga adalah waktu yang tepat untuk orang tua membangun bonding bersama anak. Temani anak bermain dan belajar agar anak merasakan peran dan kehadiran orang tuanya yang baik untuk psikologis anak. Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak untuk membereskan mainannya setelah bermain bersama. Hal itu ditujukan agar anak memiliki tanggung jawab atas hal yang sudah dilakukannya. Mengajarkan anak cara bertanggung jawab sejak dini akan membentuknya menjadi anak yang mandiri dan tidak manja saat dewasa nanti.
Don’t : Membiarkan anak bermain tanpa pengawasan
Tahukah Bunda bahwa menurut penelitian, psikologis anak bisa bermasalah sekitar 63% apabila intensitas perhatian orang tua (terkhusus ayah) kepada anak berkurang. Misalnya, anak akan memiliki sifat mudah labil, depresi, gelisah, dan fobia. Sehingga, apabila sejak kecil Bunda sudah membiasakan diri untuk menemani anak bermain, hal itu akan berdampak positif bagi perkembangan anak kedepannya. Jangan pernah membiarkan anak bermain tanpa pengawasan ya, Bunds. Selain untuk menghindari hal-hal yang berbahaya, tentunya anak akan lebih aman dan nyaman saat bermain dengan orangtuanya.
Do: Ajarkan anak kata tolong, maaf, dan terima kasih
Ajarkan anak 3 kata ajaib, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih. Hal ini untuk membentuk anak menjadi pribadi yang penuh empati kepada orang lain. Sering-seringlah Bunda ucapkan tolong pada anak agar anak menirunya saat meminta pertolongan kepada orang lain. Meminta maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan ksatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah tindakan yang kurang terpuji. Dan yang terakhir, selalu ucapkan terima kasih pada anak agar anak dapat menirunya. Ajarkan anak kata terima kasih sebagai kata yang wajib diucapkan kepada orang lain yang telah menolong atau berbuat baik kepada kita.
Don’ts : Berkata kasar di depan anak
Anak bisa meniru apa saja yang orang tua atau orang lain lakukan di hadapannya. Ada yang dampaknya ditiru saat itu juga, ada yang memang terekam kuat di memori ingatannya untuk kemudian hari ditiru. Jika sikap buruk dan perkataan buruk apalagi kasar yang kamu ucapkan, maka akan meniru sikap buruk tersebut. Sebaliknya, jika sikap baik yang kamu perlihatkan, sang buah hati akan meniru sikap baik tersebut.
Do: Beri anak apresiasi dan pujian
Jangan pernah ragu untuk memberikan anak apresiasi dan pujian atas pencapaian dan hal baik yang anak lakukan. Hal kecil seperti anak membantu membereskan mainannya, ucapkan terima kasih dan puji dia atas hal tersebut. Apresiasi dan pujian yang baik kepada anak akan membuatnya mudah menghargai orang lain. Tapi pujian kepada anak juga jangan terlalu berlebihan ya, Bunds, karena hal tersebut bisa saja menjadikan anak memiliki sifat sombong terhadap dirinya.
Don’ts : Berbohong kepada anak dan tidak menepati janji
Anak yang kerap dibohongi saat masih kecil akan menjadi terbiasa dengan kebohongan-kebohongan yang ditanamkan oleh orang tuanya. Saat nanti ia sudah besar, ia tentu akan menganggap berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang termasuk orang tuanya juga melakukannya. Bunda juga jangan pernah sekali-kali memberikan janji dan tidak menepatinya pada anak. Mereka akan meniru hal tersebut dan membuat anak mudah menyepelekan janjinya pada orang lain.
Do: Dengarkan anak lebih banyak
Nah, cara mendidik anak yang bisa Bunda optimalkan adalah dengan sering mengajaknya berbicara, mempersilakan anak menyampaikan pendapatnya (diskusi ringan saat sudah mampu berkomunikasi), mengetahui keinginan anak, sekaligus membersamai sang anak dalam memenuhi rasa keingintahuan yang tinggi, dan yang tidak kalah penting adalah membentuk pola pikir yang terus bertumbuh (growth mindset). Ketika anak sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, ocehan-ocehan anak jangan kamu abaikan begitu saja. Dengarkan secara baik apa yang anak ucapkan. Cerna dan berilah respon baik. Jika memang ocehannya baik, kamu bisa memberikan pujian, apresiasi, atau ciuman. Sebaliknya, jika ocehannya kurang baik, kamu harus mampu memberikan penjelasan dengan baik, Hindari menggunakan kata-kata kasar dan kekerasan fisik. Dengan demikian, rasa percaya diri anak bisa meningkat, karena merasa dihargai dan tidak diintimidasi.
Don’ts : Terlalu banyak melarang anak
Inilah salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya berkata “jangan” kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. Untuk mengganti kata “jangan”, Anda sebaiknya menggunakan kata lain yang bermakna lebih positif. Contoh kasusnya seperti misalnya ada anak yang berlari, lalu bundanya berkata “Jangan lari!”. Sesungguhnya yang dimaksud sang bunda adalah “berjalan” saja akan tetapi sang anak tidak menangkap maksud ini. Jadi kalimat yang sebaiknya digunakan adalah “Berjalan saja” atau “Pelan-pelan saja” dan lain sebagainya.

Jadi itu ya, Bunds, Do’s and Don’ts mendidik anak yang bisa Bunda atau Babysitter terapkan di rumah saat sedang bersama anak. Berikan contoh dan perilaku yang baik agar anak bisa mencontoh perilaku baik tersebut.
Ikuti terus info terupdate dari Cicana ya, Bunds! Jangan lupa, kalau cari pembantu rumah tangga tanpa yayasan ya Cicana aja! Penyalur ART yang mudah, aman, dan terjangkau!
Recent Comments