Babysitter dan Anak Sering Tidak Cocok? Ini Tips dari Ahli Parenting

Babysitter dan anak tidak selalu langsung cocok sejak awal pertemuan. Ada kalanya si kecil menolak, rewel, atau bahkan menunjukkan tanda tidak nyaman meski babysitter sudah berusaha ramah. Hal ini wajar, karena hubungan emosional antara anak dan pengasuh baru membutuhkan waktu untuk tumbuh. Namun, bila ketidakcocokan terus berlanjut, orang tua sering merasa khawatir—apakah masalahnya ada pada anak, pada babysitter, atau cara adaptasi yang kurang tepat?
Kenapa Babysitter Bisa Tidak Cocok dengan Anak?
Ahli parenting, Ratih Ibrahim, mengungkapkan bahwa ketidakcocokan biasanya muncul karena attachment anak terhadap orang tua yang sangat kuat. Anak bisa merasa cemas, gelisah, atau menolak keberadaan orang baru yang dianggap “mengambil alih” peran orang tua. Faktor lain yang berpengaruh adalah gaya komunikasi babysitter yang terlalu kaku, kurang sabar, atau tidak memahami karakter dasar anak.
Psikolog keluarga lainnya, Vera Itabiliana, juga menambahkan bahwa perbedaan pola asuh dapat memperburuk situasi. Misalnya, orang tua terbiasa mendidik anak dengan cara lembut, sementara babysitter lebih sering menggunakan instruksi tegas. Anak bisa merasa bingung dan akhirnya menolak.
Tips 1: Fokus pada Kecocokan Emosional, Bukan Hanya Profil
Banyak orang tua terjebak pada anggapan bahwa babysitter dengan pengalaman bertahun-tahun otomatis cocok untuk semua anak. Padahal, kualitas interaksi emosional justru lebih menentukan apakah anak akan merasa nyaman atau tidak. Seorang babysitter yang mampu mengajak anak berbicara, merespons dengan empati, dan menunjukkan ketulusan akan lebih cepat membangun rasa aman.
Tips praktis dari ahli parenting adalah uji interaksi langsung saat proses masa adaptasi—jika di Cicana. Misalnya, biarkan babysitter membaca cerita pendek atau mengajak anak bermain sebentar. Lihat bagaimana anak bereaksi — apakah ia terlihat nyaman, tersenyum, atau justru gelisah. Hasil observasi kecil ini sering lebih jujur dibanding jawaban babysitter saat ditanya soal pengalaman kerja.
Baca Artikel terkait lainnya: Perilaku Babysitter yang Tidak Wajar Saat Mengasuh Anak: Ini Tanda-Tandanya!
Tips 2: Parenting “Cukup Baik” Itu Sudah Efektif
Banyak orang tua menuntut babysitter untuk selalu sempurna: sabar, cekatan, kreatif, dan penuh kasih setiap saat. Padahal, riset dari Lehigh University di Amerika Serikat menunjukkan bahwa merespons kebutuhan anak 50% dari waktu saja sudah cukup untuk menciptakan keterikatan (attachment) yang aman. Ini artinya, babysitter tidak harus selalu berhasil menenangkan anak di setiap momen, selama konsistensi dan ketulusan tetap ada.
Dalam praktiknya, orang tua bisa mengajukan pertanyaan situasional saat wawancara. Misalnya: “Apa yang akan kamu lakukan kalau anak tiba-tiba tantrum saat saya sedang rapat online?” atau “Bagaimana kalau anak menolak makan selama seharian?” Dari jawaban babysitter, orang tua bisa menilai apakah ia realistis, tenang, atau justru mudah panik. Sikap tenang dalam menghadapi situasi sulit jauh lebih berharga daripada jawaban textbook yang terdengar sempurna.
Tips 3: Terapkan Perkenalan Multistage (Multi Stage Onboarding)
Kesalahan umum orang tua adalah langsung meninggalkan anak berjam-jam dengan babysitter baru sejak hari pertama. Tidak heran anak menolak atau rewel. Menurut ahli parenting, sebaiknya dilakukan perkenalan bertahap. Di minggu pertama, biarkan babysitter mendampingi anak ketika orang tua masih ada di rumah. Minggu berikutnya, mulai kurangi durasi kehadiran orang tua hingga anak terbiasa hanya bersama babysitter.
Langkah lain yang direkomendasikan oleh Care.com adalah membuat anak merasa dilibatkan dalam proses. Misalnya, biarkan anak memperkenalkan rumah kepada babysitter, atau ajak anak membuat “welcome card” kecil. Cara sederhana ini memberi anak rasa kontrol, sehingga ia tidak merasa babysitter hadir sebagai ancaman, melainkan teman baru.
Temukan Babysitter yang Tepat Tanpa Drama
Ketidakcocokan antara babysitter dan anak memang sering terjadi, tapi bukan berarti tidak bisa diantisipasi. Dengan fokus pada kecocokan emosional, memahami bahwa parenting “cukup baik” sudah efektif, memanfaatkan komunitas parenting, serta melakukan perkenalan bertahap, peluang menemukan babysitter yang cocok akan semakin besar.
Jika Anda masih ragu dalam menentukan pilihan, konsultasikan langsung dengan tim Cicana. Kami siap membantu orang tua menemukan babysitter berpengalaman yang tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis, tapi juga mampu membangun ikatan emosional yang sehat dengan anak.
Recent Comments