Building Great Babysitting Togheter: Live Cicana yang Mengajarkan Pentingnya Kolaborasi Antara Orang Tua & ART dalam Mengurus Anak

Building Great Babysitting Togheter: Live Cicana yang Mengajarkan Pentingnya Kolaborasi Antara Orang Tua & ART dalam Mengurus Anak

Kolaborasi Majikan dan ART dalam mengurus Anak

Kolaborasi Majikan dan ART dalam mengurus Anak – Pada Kamis, 19 Juni 2025, Cicana kembali menggelar sesi Instagram Live bertajuk “Building Great Babysitting Together”, bagian dari rangkaian edukasi bertema Cicana Talk: School of ART. Kali ini, diskusi difokuskan pada topik krusial: kolaborasi antara orang tua dan ART (Asisten Rumah Tangga) dalam pengasuhan anak usia dini.

Dalam era modern yang serba cepat, kehadiran ART bukan lagi sekadar pembantu rumah tangga, tetapi telah berkembang menjadi mitra strategis keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Maka, memahami bagaimana membangun sinergi yang efektif antara orang tua dan ART adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan pengasuhan yang harmonis dan edukatif.

Mengapa Kolaborasi Majikan & ART Itu Krusial?

Dalam sesi ini, Ibu Dra. Lestari Kusumawardhani, M.Hum, seorang pakar pendidikan anak usia dini dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, membagikan insight mendalam mengenai pentingnya kerja sama orang tua dan ART dalam pengasuhan anak. Beliau menyoroti bahwa:

  • Anak usia dini berada pada fase krusial perkembangan otak dan kepribadian.
  • Pengasuhan yang konsisten, penuh kasih, dan sesuai tahapan usia sangat menentukan kecerdasan dan karakter anak.
  • Oleh karena itu, orang tua tidak bisa bekerja sendiri, dan ART tidak bisa asal direkrut tanpa pembekalan.

Dengan kata lain, anak bukan hanya butuh pengasuhan fisik, tapi juga emosional dan kognitif, yang menuntut keterlibatan dua pihak: orang tua sebagai pemegang visi utama dan ART sebagai pelaksana harian yang terpercaya.

Memahami Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini

Selama sesi live, Ibu Lestari memaparkan dengan rinci tentang fase perkembangan anak usia 0–7 tahun, yang dikenal sebagai periode “Golden Age”. Di fase ini, anak:

  • Mulai membangun kepercayaan terhadap lingkungan (trust vs mistrust) di usia 0–1 tahun.
  • Mulai belajar berekspresi dan mengeksplorasi (autonomy vs shame) di usia 1–3 tahun.
  • Mulai menunjukkan inisiatif dan pengambilan keputusan (initiative vs guilt) di usia 3–5 tahun.

Setiap fase tersebut menuntut respons pengasuhan yang berbeda. Misalnya, anak usia 1–3 tahun sering tantrum, dan jika ART tidak dibekali pemahaman psikologis yang tepat, respon yang salah dapat memperburuk keadaan. Di sinilah sinergi antara orang tua dan ART menjadi penting agar pendekatan pengasuhan tetap konsisten dan harmonis.

Peran Orang Tua: Visioner dan Komunikatif

Seperti yang ditegaskan dalam sesi ini, peran orang tua tidak bisa tergantikan. Orang tua harus:

  • Memberikan panduan dan visi pengasuhan yang jelas kepada ART.
  • Mengomunikasikan preferensi, batasan, dan nilai-nilai keluarga.
  • Tidak menyerahkan tanggung jawab 100% kepada ART tanpa arahan.

Ibu Lestari mengingatkan bahwa dalam konteks keluarga, ART adalah mitra, bukan pengganti. Mereka bekerja berdasarkan arahan, bukan inisiatif personal.

Peran ART: Profesional, Tanggap, dan Terlatih

ART masa kini dituntut untuk lebih dari sekadar pengalaman momong. Mereka perlu:

  • Memahami tahapan perkembangan anak.
  • Mampu bersikap responsif, sabar, dan peka secara emosional.
  • Memiliki kemampuan komunikasi dengan anak dan orang tua.

Cicana memahami kebutuhan ini dan menghadirkan solusi lewat School of ART, sebuah kelas pelatihan berstandar nasional & internasional, yang kini telah dibundling dengan layanan Cicana Subscription Pro.

School of ART: Investasi Pendidikan bagi ART

School of ART Cicana merupakan pelatihan online untuk ART agar menjadi ART yang Proffesional

  • ART dibekali materi lengkap tentang babysitting profesional, termasuk kuis interaktif, final exam, dan sertifikat.
  • Hanya dengan Rp50.000, ART bisa mengakses materi dan e-book The ART of Choosing ART.
  • Orang tua juga mendapatkan akses konsultasi unlimited, free website tools, dan banyak manfaat lainnya.

Pelatihan ini memungkinkan ART untuk siap bekerja secara profesional, memahami ekspektasi majikan, dan mendampingi anak sesuai perkembangan usianya.

Tips Praktis Memilih ART atau Babysitter yang Ideal

Ibu Lestari membagikan beberapa poin penting yang harus diperhatikan orang tua saat memilih ART:

  1. Pahami kebutuhan anak: Apakah butuh ART untuk momong bayi, anak tantrum, atau usia prasekolah?
  2. Utamakan pelatihan dan pengalaman: Bukan hanya asal bisa gendong atau mandikan.
  3. Adakan masa adaptasi: Cicana menyediakan fitur ini agar anak dan ART saling mengenal lebih dulu.
  4. Komunikasi dua arah: Orang tua harus terbuka pada ART soal rutinitas dan gaya pengasuhan.
  5. Observasi langsung: Lihat bagaimana ART merespons anak, apakah penuh empati atau hanya sekadar tugas.

Membangun Kepercayaan dan Konsistensi

Salah satu topik menarik dalam live ini adalah bagaimana membangun kepercayaan (trust) antara anak dan ART. Di masa awal kehidupan, bayi belajar membangun rasa aman dari orang-orang terdekatnya.

Jika ART mampu merespon tangis atau kebutuhan bayi dengan cepat dan konsisten, maka anak akan:

  • Merasa aman secara emosional.
  • Tidak mudah rewel saat ditinggal orang tua.
  • Tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

Namun semua ini hanya bisa tercapai jika ART dibekali pelatihan yang sesuai, dan orang tua melibatkan diri secara aktif dalam pengasuhan.

Kolaborasi antara ART & Orang Tua dalam Menghadapi Anak Tantrum

Usia 1–3 tahun adalah masa di mana anak mulai sering tantrum. Di sinilah, keselarasan pendekatan antara orang tua dan ART sangat dibutuhkan. Jika orang tua biasa membiarkan anak tenang dulu sebelum berbicara, maka ART pun harus menggunakan pendekatan serupa.

Ketidakkonsistenan pendekatan bisa membingungkan anak, bahkan bisa memperparah ledakan emosinya.

Ciptakan Lingkungan yang Penuh Cinta dan Edukatif

Dari semua diskusi dan insight selama Cicana Talk 2: School of ART, satu hal yang jelas: anak membutuhkan lingkungan yang stabil, penuh kasih sayang, dan terstruktur.

Untuk itu:

  • Orang tua dan ART perlu satu frekuensi dalam mendidik.
  • Harus ada dialog terbuka secara rutin mengenai perkembangan anak.
  • Setiap pihak harus punya komitmen untuk belajar dan berkembang.

Kolaborasi adalah Kunci

Menutup sesi, Ibu Lestari menyampaikan harapan agar orang tua tidak hanya menuntut ART bisa ini dan itu, tapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Dan untuk ART, jadilah mitra pengasuhan yang aktif belajar, penuh empati, dan siap menjalankan tugas bukan sekadar kerja, tapi panggilan jiwa.

Live Cicana 19 Juni 2025 ini bukan hanya edukatif, tapi juga membukakan mata banyak keluarga bahwa pengasuhan anak adalah kerja kolaboratif. Bukan tentang siapa yang lebih utama, tetapi tentang siapa yang bersedia berjalan bersama.