5 Pertanyaan Wajib saat Wawancara ART untuk Menjaga Anak

Wawancara ART bukan sekadar formalitas. Terutama jika Anda sedang mencari ART yang akan menjaga anak, proses ini bisa menentukan kenyamanan dan keamanan buah hati Anda di rumah. Namun, banyak majikan hanya menanyakan hal-hal umum seperti “pernah kerja dimana?” atau “bisa masak?” tanpa benar-benar menggali hal-hal penting soal kemampuan mengasuh anak.
Dalam artikel ini, kami sajikan 5 pertanyaan yang wajib diajukan saat wawancara ART untuk menjaga anak—dilengkapi dengan alasan kenapa penting dan apa yang harus Anda perhatikan dari jawabannya.
1. “Apa yang akan kamu lakukan kalau anak menangis terus dan tidak mau ditenangkan?”
Pertanyaan ini terdengar sederhana, tapi bisa membuka cara berpikir ART dalam situasi emosional. Jawaban seperti “saya akan marahi” jelas jadi red flag, sementara jawaban seperti “saya akan peluk dan coba alihkan perhatiannya” menunjukkan empati dan pendekatan yang tenang.
Perhatikan bukan hanya isi jawabannya, tapi juga ekspresi dan bahasa tubuhnya saat menjelaskan. ART yang terbiasa atau nyaman dengan anak biasanya menjawab lebih natural dan tanpa terlihat panik.
2. “Bagaimana kamu mengatur waktu antara pekerjaan rumah dan mengurus anak?”
Pertanyaan ini penting karena banyak majikan ingin ART multitasking: mengurus rumah sekaligus anak. Tapi kenyataannya, dua hal ini bisa bentrok. Jika ART Anda menyetrika dan membiarkan anak sendiri terlalu lama, itu bisa berisiko.
Jawaban ideal menunjukkan adanya skala prioritas. Misalnya, “Saya akan utamakan anak dulu, lalu lanjut pekerjaan rumah saat anak tidur.” Ini menandakan ART memahami pentingnya fokus pada keselamatan dan kenyamanan anak.
3. “Pernahkah menghadapi anak tantrum? Bagaimana kamu menyikapinya?”
Anak tantrum bukan hal asing—terutama di usia 2–5 tahun. Pertanyaan ini akan mengungkap pengalaman riil ART menghadapi situasi sulit. Anda bisa menilai apakah ART memiliki kesabaran, pemahaman dasar tentang perilaku anak, dan kemampuan menenangkan situasi.
Jika jawabannya hanya “saya biarkan saja sampai diam sendiri,” Anda perlu lebih waspada. Bandingkan dengan jawaban seperti “saya coba pahami kenapa dia tantrum dan ajak bicara setelah tenang.”
Baca Artikel terkait lainnya: 5 Kesalahan Umum saat Wawancara ART
4. “Apa kegiatan favorit yang biasa kamu lakukan dengan anak kecil?”
Dari jawaban ini, Anda bisa mengukur kreativitas dan keterlibatan ART saat bersama anak. Apakah ia sekadar menemani nonton TV, atau justru aktif mengajak bermain peran, bercerita, atau membuat prakarya sederhana?
ART yang punya pengalaman dan semangat mendampingi anak biasanya menyebutkan aktivitas edukatif dan menyenangkan, bukan hanya pasif seperti “menemani tidur” atau “memberi makan.”
5. “Jika anak saya jatuh atau terluka, apa yang akan kamu lakukan?”
Ini adalah pertanyaan krusial dalam wawancara ART untuk menjaga anak. Respon ART menunjukkan seberapa sigap dan tanggap dia dalam keadaan darurat. Anda ingin mendengar jawaban yang menunjukkan ketenangan, tindakan cepat (seperti mengompres luka), serta melaporkan kejadian ke Anda secepat mungkin.
Jangan lupa untuk menanyakan juga apakah dia tahu cara pertolongan pertama sederhana—misalnya jika anak tersedak atau terjatuh di kamar mandi.
Pilih ART dengan Hati, Bukan Sekadar Intuisi
Memilih ART untuk jaga anak bukan keputusan ringan. Lewat proses wawancara ART yang tepat dan pertanyaan yang terarah, Anda bisa melihat lebih dari sekadar pengalaman—yaitu karakter, cara berpikir, dan kecocokan dengan pola asuh keluarga Anda.
Butuh panduan lengkap mulai dari seleksi, wawancara, hingga manajemen kerja ART di rumah? Dapatkan e-Book “The Art of Choosing ART” sekarang juga! Temukan strategi memilih ART yang tepat dan membangun kerja sama yang harmonis dan aman untuk anak tercinta.
Recent Comments