Jadi Korban Scam: Kisah Tragis Puluhan WNI yang di Culik Ke Kamboja
Penipuan Kerja Kamboja – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) terpaksa melarikan diri dari sebuah perusahaan scam di Kamboja yang memperkerjakan mereka dengan cara memanipulasi dan memaksa melakukan penipuan online. Kengerian yang dialami para korban membuka fakta bahwa masalah perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan WNI masih sangat serius dan mengancam keselamatan nyawa.
Menurut data Kementerian Luar Negeri Indonesia, 110 WNI telah teridentifikasi sebagai korban dan sebagian besar sudah berhasil dipulangkan ke tanah air setelah menjalani pemeriksaan intensif di kantor keimigrasian Kamboja.
Peristiwa ini terungkap dari sebuah video viral di TikTok yang memperlihatkan puluhan WNI berjalan beramai-ramai melarikan diri dari sebuah gedung di Chrey Thum, Kandal, Kamboja, pada 17 Oktober 2025. Video tersebut telah ditonton lebih dari 10 juta kali, menjadi bukti nyata tragedi yang selama ini tersembunyi.
Ditipu dengan Janji Gaji Besar, Namun Berakhir Sengsara
Salah satu korban, Firman, menggambarkan kondisi yang ia alami sebagai “horor yang tidak akan bisa ia lupakan seumur hidup”. Ia sama sekali tidak tahu bahwa dirinya akan dijual sebagai buruh penipuan.
Firman ditawari pekerjaan di restoran dengan gaji dolar yang menggiurkan. Namun, setelah sampai di Kamboja, paspor ditahan dan ia dipaksa bekerja di pusat operasi scam.
Mereka dipekerjakan di gedung besar berisi lebih dari 10 bangunan lima lantai, dijaga ketat oleh puluhan petugas keamanan bersenjata. Para pekerja tidak diizinkan meninggalkan area dan dipaksa bekerja setiap hari di depan komputer, menjalankan penipuan dengan modus love scamming.
Target Tidak Tercapai? Hukuman Kejam Menanti
Di lingkungan kerja yang penuh teror ini, sedikit kesalahan dapat berujung pukulan, setrum, bahkan ancaman senjata api.
Firman menyaksikan langsung berbagai bentuk penyiksaan:
- Dipukul karena gagal menggaet korban
- Disetrum menggunakan alat kejut listrik
- Dicambuk karena menolong rekan yang lain
- Ditodong pistol di kepala oleh penjaga
- Dijebloskan kembali ke ruangan gelap jika tertangkap kabur
Bahkan seorang pekerja, dalam kondisi putus asa akibat terus disiksa, mencoba bunuh diri dengan melompat dari lantai tiga.
Selain kekerasan fisik, perusahaan scam ini juga menerapkan denda finansial. Jika target gagal diperoleh, gaji pekerja dipotong hingga menjadi minus, membuat mereka bekerja tanpa bayaran.
Aksi Pelarian Massal: Mencekam dan Nyaris Memakan Korban
Pada 17 Oktober 2025, puluhan WNI memberanikan diri kabur. Mereka berlari menuju gerbang kecil karena gerbang utama telah dikunci penjaga.
Petugas keamanan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Beberapa korban jatuh dan terinjak karena kepanikan. Satu orang tertangkap dan diseret kembali ke dalam gedung.
Syukurlah, rombongan Firman bertemu polisi Kamboja yang mau membantu, sehingga mereka bisa mencapai Detensi Imigrasi Preak Pnov di Phnom Penh untuk pendataan dan penyelamatan.
Kisah Kelam yang Berulang: Sindikat Internasional Perdagangan Orang
Organisasi pemerhati pekerja migran menilai situasi ini semakin memburuk pasca pandemi:
- Banyak masyarakat kehilangan pekerjaan
- Keadaan ekonomi keluarga memburuk
- Iming-iming kerja luar negeri menggiurkan
- Sindikat TPPO semakin agresif memikat korban melalui media sosial
Banyak korban WNI sebelumnya juga ditemukan di:
- Myanmar
- Filipina
- Laos
- Thailand
Semua kasus memperlihatkan pola sama: dijanjikan pekerjaan halal, disekap, dipaksa menipu, dan disiksa jika menolak.
Trauma Mengakar, Hidup Tidak Lagi Sama
Meski sudah pulang, bekas luka batin dan fisik para korban masih membekas dalam:
- Ketakutan bertemu orang baru
- Trauma suara keras seperti tembakan
- Mimpi buruk tentang penyiksaan
- Perasaan tidak aman dan waspada berlebihan
Para penyintas menegaskan:
“Jangan sekali-kali percaya tawaran kerja di Kamboja. Banyak yang tidak pernah kembali.”
Perlindungan WNI Harus Jadi Prioritas Nasional
Kasus ini menjadi alarm keras bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Pemberantasan sindikat TPPO dan perusahaan scam harus dilakukan secara tegas dan sistematis.
Pemerintah wajib:
- Mengawasi agen tenaga kerja
- Memberikan edukasi soal lowongan kerja luar negeri
- Memperkuat kerjasama internasional
- Memulihkan kondisi psikologis korban
Dan bagi masyarakat Indonesia, kedewasaan dalam menerima informasi serta verifikasi setiap tawaran kerja menjadi tameng utama agar tidak menjadi korban berikutnya. Karena pada akhirnya, mimpi merantau untuk masa depan yang lebih cerah tidak boleh berubah menjadi mimpi buruk yang mematikan.
Melihat maraknya penipuan yang memanfaatkan lowongan pekerjaan membuat orang orang menjadi takut untuk mencari kerja lewat penyalur. Padahal di Indonesia banyak penyalur tenaga kerja terpercaya yang telah berizin resmi menyalurkan pekerja sesuai dengan asas keadilan. Cicana merupakan salah satu platform penyedia pekerjaan resmi untuk Asisten Rumah Tangga, Babysitter, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Seluruh kandidat yang mendaftar akan melalui proses verifikasi dan sertifikasi yang mengikuti ketentuan Kemnaker RI. Dengan begitu, Anda bisa bekerja secara aman, memiliki perlindungan, serta mendapatkan penempatan yang jelas dan legal.
Jangan pertaruhkan masa depan Anda dengan lowongan abal-abal. Pilih jalur yang terpercaya. Daftar kerja aman di Cicana sekarang.